Salah satu orang terkaya di indonedia yg belum lama ini wafat, pernah berkelakar, "saya boleh tidak kuliah tapi soal bisnis dan bhs. Inggris kecil itu". Orang yg telah sukses memang nampaknya prngecualian untuk sombong jika ada yg menantangnya, meski sebenarnya tidak usah bicara pun orang dpt memahaminya.
Dan kalau diusut sampai kelubang semut, semua pendekar valas itu adalah negosiator ulung. Dalam berbisnis siapa cepat dia dapat, siapa siap dia dapat dan siapa berani dia dapat. Ketiga kunci negosiasi ini harus menjelma pada setiap kita yg berada di lembaga organisasi kecil, karena ia adalah anak tangga dari si besar itu. Menjadi sukses dengan waktu cepat adalah naif meski bisa. Saya menyarankan laluilah anak tangga kesuksesan dari nol menuju 100, from zero to hero. Kenapa? karena ketika anda besar secara singkat dan mendapati masalah maka masalah itu adalah anak tangga, so apakah anda sudah melalui anak tangga itu, jika tidak maka anda akan turun untuk melihat riil solusi. Artinya anda harus gagal untuk tahu itu.
Jadi apakah anda ingin sukses dengan waktu cepat dibawah 3 tahun atau anda siap bertempur diatas waktu 10 tahun, sebagaimana hasil riset ilmuwan.
Dan kalau diusut sampai kelubang semut, semua pendekar valas itu adalah negosiator ulung. Dalam berbisnis siapa cepat dia dapat, siapa siap dia dapat dan siapa berani dia dapat. Ketiga kunci negosiasi ini harus menjelma pada setiap kita yg berada di lembaga organisasi kecil, karena ia adalah anak tangga dari si besar itu. Menjadi sukses dengan waktu cepat adalah naif meski bisa. Saya menyarankan laluilah anak tangga kesuksesan dari nol menuju 100, from zero to hero. Kenapa? karena ketika anda besar secara singkat dan mendapati masalah maka masalah itu adalah anak tangga, so apakah anda sudah melalui anak tangga itu, jika tidak maka anda akan turun untuk melihat riil solusi. Artinya anda harus gagal untuk tahu itu.
Jadi apakah anda ingin sukses dengan waktu cepat dibawah 3 tahun atau anda siap bertempur diatas waktu 10 tahun, sebagaimana hasil riset ilmuwan.