Perbedaan pemahaman konsep sistem pendidikan mulai terasa belakangan ini pada kampus yang mengusung konsep penempatan kerja dengan konsep baru berupa solusi integral bagi bangsa yaitu pencetakan enterpreneur dari lulusan mahasiswa. Sistem yang semula diarahkan kepada penempatan kerja berkembang kepada lulusan yang mengambil jalur enterpreneur. Sebetulnya perbedaan konsep ini sebuah dinamika yang pasti terjadi, dimana bangsa ini membutuhkan calon-calon pengusaha baru dan itu dibentuk melalui enterpreneurship. Keinginan sistem dengan lulusan penempatan kerja diharapkan mahasiswa siap dengan tenaga trampil yang profesional dibidangnya, artinya keinginan mahasiswa tersebut mutlak ke jalur perusahaan.sedangkan kekhawatiran mahasiswa memiliki dua konsep enterpreneur dengan penempatan kerja sebetulnya 11:12, maksud saya penciptaan kedua dimain tersebut sebetulnya sama, sama-sama menciptakan kesiapan softskill dan hardskill. Hanya saja hardskill dalam penempatan kerja difokuskan dengan materi yang berhubungan dengan dunia kerja, sedangkan hardskill enterpreneur difokuskan pada aplikasi bisnis yang diinginkan artinya masih general dan bisa berganti arah ketika saat lulus nantinya. Nah, untuk mencari konvergensi (titik temu) pada kasus ini kampus berkewajiban mencitakan ruang softskill yg diarahkan pada keahlian dunia kerja sedangkan softskill entetpreneur bisa diarahkan kepada komunitas, bem atau kaprofi yg ditunjuk untuk mengelola bagian itu. Sehingga pengurus kampus dapat meninjau hasil atau keluaran yang dibentuk oleh kedua softskill tersebut. Finalnya, kampus tetap mengusung ide penempatan kerja dengan tenaga kerja yang siap dan profesional dengan segala soft dan hardskill yg dibutuhkan. Sedangkan bagi mahasiswa yang terasah kemampuan enterpreneurnya boleh mengambil jalur bisnis owner setelah lulus namun harus dapat dipastikan bisnis itu menghasilkan income yang stabil, apabila tidak maka mahasiswa dapat menempuh jalur kerja sambil mengumpulkan uang dan bisnis sampingan. Ketika bisnisnya membesar maka sang mahasiswa dapat menfokuskan dirinya menjadi pengusaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Intinya pihak kampus yang belum sepaham dapat berkolaborasi menciptakan softskill seperti kedisiplinan dan perhatian dari awal masuk kuliah dan berlanjut dengan sistem lain yang telh dibentuk. So far, sistem dualisme ini merupakan solusi integral bagi kebutuhan pasar dan bangsa.
|
GalleryMotto
Hidup Laksana Padi Categories
All
Archives
April 2016
|